
Pembekalan KKN Mahasiswa STKIP dan STIT Al Azhar Diniyyah Jambi: “Pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan islami, inklusif dan ramah anak”
Jambi – STKIP dan STIT Al Azhar Diniyyah Jambi menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa sebagai bagian dari persiapan akademik sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman konseptual, keterampilan praktis, serta sikap profesional dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat.

Pembekalan KKN dilaksanakan di lingkungan kampus dengan melibatkan unsur pimpinan, dosen pembimbing lapangan (DPL), serta narasumber yang kompeten di bidang pemberdayaan masyarakat. Adapun pemateri yang hadir dalam kegiatan ini antara lain: Ust. H. Dr. Abdul Muhaimin, B.Sy.E., M.E. yang menyampaikan materi tentang Personal Branding Mahasiswa KKN; Almai Nova, M.Pd. dengan materi Strategi Sukses Pelaksanaan KKN; serta Bahera, M.Pd.I. yang membahas secara khusus mengenai Kode Etik Mahasiswa KKN. Materi yang disampaikan meliputi kebijakan KKN, etika bermasyarakat, pemetaan sosial, penyusunan program kerja, administrasi laporan, hingga penguatan nilai moderasi beragama dan kearifan lokal Jambi.
Ketua panitia KKN menyampaikan bahwa pembekalan ini merupakan tahapan penting untuk menyamakan persepsi antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Mahasiswa diharapkan tidak hanya hadir secara fisik di tengah masyarakat, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata berbasis keilmuan masing-masing.

“KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi ruang pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori di bangku kuliah dengan realitas sosial di lapangan,” ujarnya.

Dalam sesi pembekalan, Ust. H. Dr. Abdul Muhaimin, B.Sy.E., M.E. menekankan pentingnya personal branding bagi mahasiswa KKN sebagai representasi diri, institusi, dan nilai-nilai akademik di tengah masyarakat. Mahasiswa diarahkan untuk membangun citra diri yang positif melalui sikap, komunikasi, serta kontribusi nyata di lokasi KKN.

Sementara itu, Ibu Almai Nova, M.Pd. menyampaikan materi tentang sukses KKN dengan menekankan perencanaan program kerja yang realistis, berbasis kebutuhan masyarakat, serta pentingnya kerja sama tim dan manajemen waktu. Menurutnya, keberhasilan KKN tidak hanya diukur dari banyaknya program, tetapi dari kebermanfaatan dan keberlanjutan kegiatan.
Adapun Ibu Bahera, M.Pd.I. membahas kode etik mahasiswa KKN yang meliputi etika akademik, etika sosial, dan etika keagamaan. Mahasiswa diingatkan untuk menjaga sikap, tutur kata, serta menjunjung tinggi nama baik kampus selama menjalankan KKN.
Dalam pembekalan tersebut, mahasiswa diarahkan untuk memiliki kemampuan analisis sosial yang baik agar program KKN yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga diberikan pemahaman tentang komunikasi efektif, kerja tim lintas disiplin, serta sikap adaptif dalam menghadapi dinamika sosial di lokasi KKN.
Salah satu dosen pembimbing lapangan, Aidil S, M.Pd., menekankan pentingnya menjaga etika akademik dan sosial selama pelaksanaan KKN.
“Mahasiswa harus mampu menjadi teladan di masyarakat. Ilmu yang dimiliki harus disampaikan dengan cara yang santun, solutif, dan menghargai budaya lokal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan KKN sangat ditentukan oleh kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan program kerja serta kemampuan berkolaborasi dengan perangkat desa dan masyarakat.
Mahasiswa peserta KKN menyambut baik kegiatan pembekalan ini. Menurut mereka, pembekalan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peran dan tanggung jawab selama menjalani KKN.
Salah seorang mahasiswa STKIP Al Azhar Diniyyah Jambi, Novi, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat membantu dalam mempersiapkan diri secara mental dan akademik.
“Kami jadi lebih paham apa yang harus dilakukan di lokasi KKN, mulai dari menyusun program kerja sampai berinteraksi dengan masyarakat. Pembekalan ini membuat kami lebih percaya diri,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh mahasiswa STIT Al Azhar Diniyyah Jambi, Asrodi. Ia menilai pembekalan KKN memberikan arahan yang jelas terkait integrasi nilai keislaman dengan pengabdian sosial.
“Kami dibekali tidak hanya pengetahuan teknis, tetapi juga nilai-nilai keislaman dan moderasi beragama yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat,” ujarnya.

Melalui pembekalan KKN ini, STKIP dan STIT Al Azhar Diniyyah Jambi berharap mahasiswa mampu melaksanakan KKN secara optimal, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi masyarakat. KKN diharapkan menjadi wahana pembentukan karakter mahasiswa sebagai calon sarjana yang berintegritas, berdaya saing, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dengan persiapan yang matang melalui pembekalan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjalankan KKN tidak hanya sebagai program akademik semata, tetapi sebagai bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat.

